Mungkin sedikit ironis bahwa meskipun daun katuk sudah
sering didengar, masih banyak orang yang tidak mengetahui apa sebenarnya daun
katuk itu. Daun Katuk mempunyai nama ilmiah Sauropus androgynus. Tumbuhan ini
banyak tersebar di Asia Tenggara. Biasanya daun katuk tumbuh di dataran rendah
dan mudah ditanam untuk dijadikan pagar hidup.
Bagi para ibu, daun katuk merupakan tanaman yang sudah
sering didengar. Ibu-ibu hamil dan yang sedang menyusui anak bayinya, sering
direkomendasikan untuk mengonsumsi daun katuk. Tanaman ini dipercaya bisa
melancarkan ASI (Air Susu Ibu) yang menjadi makanan pokok sang bayi. Selain
berguna bagi para ibu, daun katuk juga sering digunakan untuk menyayur. Dibuat
sayur bening atau dioseng-oseng, daun katuk adalah bahan makanan sehat yang
juga enak. Tetapi apakah hanya sebatas itu kegunaan daun katuk sendiri?
Daun katuk termasuk dalam tanaman perdu. Jika tumbuh,
tingginya bisa mencapai hingga 2 sampai 3 m. Daunnya tumbuh berselang-seling di
satu tangkai. Bentuknya daunnya lonjong meruncing, tulang daunnya menyirip,
tepian daun rata, dan pangkalnya tumpul. Warna daun sangat hijau ketika muda,
namun menjadi cokelat kehijauan ketika sudah tua. Daun katuk mempunyai bunga yang
berwarna ungu.
1.
Kandungan Nutrisi Pada Daun
Katuk
Di dalam daun katuk terdapat banyak kandungan zat-zat yang
sangat berguna bagi tubuh manusia. Nutrisi yang terdapat di dalam daun katuk
antara lain adalah vitamin A, B, dan C, lemak, protein, kalsium, zat besi, dan
fosfor. Peneliti menduga bahwa kandungan kimia yang dikandung katuk, yaitu
sterol yang mempunyai sifat estrogenik, memberikan efek hormonal yang memicu
produksi ASI sehingga menjadi lebih banyak. Selain itu peneliti juga menemukan
bahwa daun katuk mengandung efedrin yang sangat efektif untuk mengobati
influenza.
Manfaat Daun Katuk
Kita telah mengetahui bahwa daun katuk terutama sangat
berguna bagi produksi ASI. Namun, melihat betapa banyaknya kandungan nutrisi
yang terdapat di dalamnya, tentu sekedar meningkatkan ASI tidak hanya menjadi
satu-satunya kegunaan daun katuk. Berikut ini adalah beberapa kegunaan daun
katuk yang lain:
1.
Melancarkan ASI
2.
Membersihkan darah kotor
pada organ reproduksi wanita
3.
Menyembuhkan demam, borok,
dan bisul
4.
Mengobati frambusia atau
infeksi kulit
5.
Menyembuhkan sembelit
6.
Mencegah osteoporosis
7.
Mengobati influenza
8.
Menambah produksi sperma
9.
Meningkatkan imunitas tubuh
10.
Membantu daya penglihatan
2.
Manfaat daun katuk bagi
pasangan suami-istri
Seperti yang telah kita ketahui di atas, daun katuk
mempunyai senyawa kimia. Senyawa ini, yang disebut fitokimia mempunyai khasiat
obat. Terdapat tujuh senyawa kimia di dalamnya yang merangsang pertumbuhan
hormon steroid (progesteron, testosteron, estradiol, dan glukokortiroid) dan
senyawa eikosanoid. Jika wanita mengonsumsi nya, maka senyawa aktif tersebut
akan merangsang hormon kewanitaan. Kulit menjadi halus dan rambut menjadi sehat
serta lembut. Bagi pria, senyawa tersebut merangsang hormon keperkasaan
sehingga vitalitas semakin tinggi.
Bagi pasangan suami-istri, mempunyai keturunan adalah
anugerah yang sangat besar. Namun tidak jarang setelah bertahun-tahun menikah,
masih saja mereka tidak dikaruniai keturunan. Mengonsumsi daun katuk sangat
disarankan bagi pasutri yang ingin segera mempunyai anak, terutama bagi pria.
Dengan memakan daun katuk secara rutin, produksi sperma akan semakin meningkat,
demikian juga dengan kualitasnya.
Ternyata bukan cuma daunnya yang bermanfaat, tetapi akarnya
juga. Orang-orang jaman dahulu sering memanfaatkan akar daun katuk sebagai obat
tradisional untuk mengatasi demam dan anyang-anyangan.
3.
Hal yang harus diperhatikan
dalam mengolah daun katuk
Saat memasak daun katuk, tidak ada hal yang terlalu khusus
karena cara mengolahnya mirip dengan sayur-sayuran hijau yang lain, walaupun
bagi beberapa orang, rasa daun katuk tidaklah senikmat rasa sayur hijau lain
yang lebih umum seperti bayam. Tetapi tetap saja ada hal yang perlu
diperhatikan. Salah satunya adalah lamanya memasak. Daun katuk yang dimasak
terlalu lama kualitasnya akan menurun karena nutrisinya mengalir keluar.
Menggoreng daun katuk juga tidak terlalu disarankan. Namun menambahkan santan
saat memasaknya adalah cara yang cukup ampuh untuk meningkatkan manfaat daun
katuk karena pro vitamin A di dalamnya akan bereaksi menjadi vitamin A.
4.
Efek samping dari daun
katuk
Meskipun daun katuk merupakan tanaman yang sangat bermanfaat,
kita tetap harus berhati-hati karena ternyata mengonsumsi daun katuk secara
berlebihan mempunyai efek samping yang tidak menyenangkan. Karena di dalam daun
katuk terdapat papaverina, yaitu suatu alkaloid yang juga terdapat di dalam
candu atau opium, konsumsi berlebihan akan mengakibatkan keracunan. Selain itu
kelebihan konsumsi katuk akan berdampak buruk pada paru-paru yang berakibat
pada penyakit bronkiolitis permanen.
Selain kedua hal tersebut, penelitian yang dilakukan di
Taiwan menyebutkan bahwa konsumsi daun katuk mentah secara terus-menerus
sebanyak 150mg setiap harinya, yang merupakan jumlah cukup banyak, selama dua
minggu hingga tujuh bulan akan mengakibatkan sesak nafas, hilang nafsu makan,
dan sulit tidur.
Karena efek-efek samping tersebutlah, membatasi konsumsi
daun katuk sangat dianjurkan. Konsumsi daun katuk secara mentah juga tidak
disarankan. Akan lebih baik jika katuk direbus dahulu sebelum dikonsumsi karena
pemanasan dapat menghilangkan sifat anti-protozoa. Jika sudah demikian, racun yang
ada di dalam daun katuk dapat dikurangi atau bahkan hilang sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar